Siklus Batuan

Jumat, 31 Oktober 2008

Siklus Batuan

SIKLUS BATUAN
Batuan adalah agregat padat dari mineral, atau kumpulan yang terbentuk secara alami yang tersusun oleh butiran mineral, gelas, material organik yang terubah, dan kombinasi semua komponen tersebut. Mineral adalah zat padat anorganik yang mempunyai komposisi kimia tertentu dengan susunan atom yang teratur, yang terjadi tidak dengan perantara manusia dan tidak berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan dibentuk oleh alam (Warsito Kusumoyudo, 1986). Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun yang beraturan yang terdiri dari atam-atom dengan susunan yang teratur. Berzelius mengklasifikasikan mineral menjadi 8 golongan, yaitu: 1. Elemen native, contohnya emas, perak, tembaga dan intan 2. Sulfida, contohnya Galena, pirit 3. Oksida dan Hidroksida, contohnya korondum 4. Halida, contohnya Halite 5. Karbonat, Nitrat, Borat, Lodat, contohnya Kalsit 6. Sulfat, Khromat, Molibdenat, dan Tungstat, contohnya Barit 7. Fosfat, Arenat dan Vanadat, contohnya Apatit 8. Silikat, contohnya kuarsa, Feldspar, Piroksen. Mineral memiliki sifat-sifat khusus yang dapat kita jadikan sebagai penciri mineral tertentu. Sifat-sifat mineral diantaranya 1. Warna, 2. Goresan, 3. Kilap, 4. Belahan, 5. Pecahan 6. Kekerasan. Tabel Kekerasan Mineral Kekerasan Mineral 1 Talk 2 Gipsum 3 Kalsit 4 Fluorit 5 Apatit 6 Ortoklas 7 Kuarsa 8 Topas 9 Korondum 10 Intan
Pembagian Batuan Berdasarkan pembentukannya batuan dibedakan menjadi tiga yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari kristalisasi (pembekuan) magma. Batuan sediment terbentuk dibawah kondisi permukaan dan terdiri dari kumpulan (1) presipitasi kimia dan biokimia; (2) fragmen atau butiran batuan, mineral dan fosil; (3) kombinasi material-material tersebut. Batuan metamorf adalah batuan yang asalnya adalah batuan beku, sediment atau metamorf yang berubah secara mineralogy, tekstur atau keduanya tanpa mengalami peleburan yang diakibatkan oleh panas, tekanan, atau cairan kimia aktif. Panas dan tekanan disini berbeda dengan kondisi dipermukaan. Penyebaran Batuan di Bumi Bumi adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar, dan beberapa tempat yang relative kecil didalam mantel atas dan kerak, yang cair. Kebanyakan dari material yang padat merupakan batuan metamorf, ini dikarenakan batuan di inti dalam, mantel dan kerak telah terubah dikarenakan tekanan dan temperature yang tinggi. Magma yang terbentuk pada mantel atas naik ke level yang lebih tinggi didalam kerak dan mengalami kristalisasi. Batuan sediment terbentuk di permukaan atau dekat permukaan. Di daratan, batuan sediment menutupi sekitar 66 % dari total batuan yang tersingkap (Blatt dan Jones, 1975). Sisanya sekitar 34 % adalah batuan kristalin yang berupa batuan beku dan metamorf. Di bawah samudra kebanyakan ditutupi oleh material sediment atau batuan sediment yang tipis. Dibawah tutupan sediment, didominasi oleh batuan beku dan metamorf.

Sebelumnya kita sudah tahu bahwa di bumi ada tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut dapat berubah menjadi batuan metamorf tetapi ketiganya juga bisa berubah menjadi batuan lainnya. Semua batuan akan mengalami pelapukan dan erosi menjadi partikel-partikel atau pecahan-pecahan yang lebih kecil yang akhirnya juga bisa membentuk batuan sedimen. Batuan juga bisa melebur atau meleleh menjadi magma dan kemudian kembali menjadi batuan beku. Kesemuanya ini disebut siklus batuan atau ROCK CYCLE.






Label:

PETA KONSEP


FOTO-FOTO

PLTD APUNG, NAD

Gambar ini diambil pada sore hari di daerah Punge. Daerah ini merupakan salah satu dari banyak daerah di aceh yang dilanda tsunami. Kapal PLTD apung ini merupakan saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang yang menghantam pesisir aceh ini. Tsunami (bahasa Jepang: 津波; secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan.

Mendukung Materi Objek Geografi serta Laut dan Pesisir Kelas X dan XI


Pelabuhan Krueng Raya, NAD

Foto ini merupakan pelabuhan transportasi barang yang terletak di Krueng Raya NAD. TRANSPORTASI laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang amat membutuhkan transportasi laut. Perkembangan transportasi laut di Indonesia sampai saat ini masih dikuasai oleh pihak asing. Di bidang transportasi laut, Indonesia ternyata belum memiliki armada kapal yang memadai dari segi jumlah maupun kapasitasnya.

Mendukung Materi Antroposfer Kelas XI




Galian Kapur, Ujong Batee, NAD

Foto ini merupakan salah satu potensi batuan yang terdapat di daerah NAD. Galian ini merupakan formasi batuan gamping yang terdapat di pesisir NAD. Batuan gamping lebih di kenal dalam dunia keilmuan dengan sebutan karst. Batu gamping merupakan salah satu dari jenis batuan sedimen. Karst sendiri merupakan proses pelarutan dari cangkang hewan-hewan laut yang telah mati jutaan tahun yang lalu. Daerah karst yang hampir mencapai 20% dari total wilayah Indonesia memiliki berbagai keunikan yang apa adanya. Di dalamnya terdapat potensi-potensi yang senantiasa menunggu pemanfaatannya. Selain itu, terdapat pula berbagai sumberdaya baik hayati maupun non hayati yang memiliki nilai strategis yang tinggi bagi manusia, flora, fauna dan perkembangan ilmu khususnya kebumian.

Mendukung materi Sumber Daya Alam Kelas XI




Hutan Mangrove, Pasir Putih, NAD

Foto mangrove ini di ambil pada salah satu pantai di daerah Nanggroe Aceh Darussallam. Mangrove adalah komunitas vegetasi/tumbuhan pantai tropis yang mampu menyesuaikan diri dan tumbuhan di daerah berlumpur atau daerah tergenang pasang-surut. Secara umum mangrove adalah tanaman perdu yang tumbuh di bawah tingkat pasang tinggi. Pohon mangrove hidup dalam suatu komunitas pada suatu kawasan sehingga sering orang menyebut hutan Mangrove .
Mangrove banyak ditemukan ditepi pantai, teluk yang dangkal, esturia, delta dan daerah pantai yang terlindung.

Mendukung Materi Biosfer Kelas XI




Pesisir Pantai Barat Meulaboh

Foto ini merupakan daerah pesisir aceh yang terdapat pada jalan antara Banda Aceh dan Meulaboh. Kawasan pesisir merupakan bagian dari Daerah yang menjadi batas antara wilayah laut dengan daratan. Kawasan ini sangat kompleks dengan berbagai isu dan permasalahan yang memerlukan penanganan yang komprehensif dengan strategi khusus dan terpadu. Selama ini kawasan pesisir belum mendapat perhatian yang cukup serius baik dari pemerintah, masyarakat maupun pihak ketiga dalam pengelolaannya. Sehingga belakangan ini baru dirasakan berbagai permasalahan yang muncul tentang kawasan pesisir.

Mendukung materi Laut dan Pesisir Kelas X




Materi Power point





































Kamis, 30 Oktober 2008

TUGAS UTS MPG

TEUKU AHAMAD HIDAYAT
0705508
KODE SOAL 09
1. Mengapa media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya ? Media pembelajaran memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuannya dikarenakan media bisa dikatakan sebagai perluasaan dari peran seorang guru. Jadi ketika sang anak berada di rumah, dia juga bisa belajar seperti di sekolah dengan bantuan media tersebut. Anak-anak yang mempunyai kecakapan dan bakat serta kemampuan khusus dapat lebih mengembangakan bakatnya tersebut tanpa harus mengikuti bab-bab yang kurang dia minati, jadi media tersebut dapat menjadi penuntun bagi sang anak untuk mengembangkan kemampuannya tersebut. Media tersebut juga membuat anak lebih mandiri karena setiap anak dapat memaksimalkan waktunya kapan pun untuk belajar.
Mengapa penggunaan media pembelajaran dapat memperpendek waktu pelaksanaan pembelajaran ? Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim (sumber) pesan. Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-sandi atau lambing-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan lain sebagainya. Melalui saluran (channel) seperti radio, televise, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan melalui indera (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan disampaikan oleh penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan. Media dapat memperpendek waktu pembelajaran dikarenakan media tersebut dapat mengefektifkan materi-materi yang akan disampaikan. Sang anak dapat membuka-buka sandiri meteri-materi yang akan disampaikan tidak hanya di dalam kelas saja tetapi juga di rumah dan dimana saja. Kehadiran media pembelajaran juga membua penerimaan anak terhadap materi yang akan disampaikan dapat lebih mudah dan efisien. Agar tercapai suatu system yang odeal dalam pembelajaran System adalah suatu totalitas yang terdiri dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sebuah system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Apakah peranan guru masih diperlukan jika media telah hadir didalam kelas ? Peranan guru juga sangat vital dalam penggunaan media, dikarenakan guru lah yang bertindak sebagai operator awal untuk selanjutnya siswa yang akan mennggantikan guru tersebut menggunkan media pembelajarannya.
3. Dalam memilih media ada alasan praktis Familiarity. Jelaskan apa maksudnya? Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa ia menggunakan media, yaitu kareana saudah biasa menggunakan media tersebut, merasa sadah mengusai media tersebut jika menggunakan media lain belum tentu bisa dan untuk mepelajarinya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya, sehingga terus menerus ia menggunakan media yang sama. Misalnya seorang dosen yang saudah biasa menggunakan media OHP, pasti dosen tersbut akan terus memakai OHP tersebut dalam proses pembelajarannya, hal ini dikarenakan dosen tersebut selalu menggunkan media OHP ini dalam proses pembelajrannya.
4. Jelaskan media yang cocok untuk pembelajaran tentang biosfer ? Biosfer adalah adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 5,5 milyar tahun usia Bumi. Dengan memperhatikan hal tersebut siswa harus di bawa mengikuti pelajaran tersebut dengan cara menggunakan media sperti film dan power point yang berisikan fenomena-fenomena tersebut tetapi lebih pada visualisasinya

5. Kriteria pemilihan media harus sesuai dengan karakteristik siswa. Mengapa?Kriteria pemilihan media:
1. Kriteria pertama, kesesuaian dengan tujuan (instructional goals). Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan ini dapat dianalisis media apa yang dapat dipergunakan.
2. Kriteria kedua, kesesuaian dengan pembelajaran (instructional content). Bahan atau kajian yang akan diajarkan dalam program pembelajaran tersebut dapat menentukan media yang dipergunakan.
3. Kriteria ketiga, kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karaktreistik siswa atau guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang digunakan.
4. Kriteria keempat, kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang disukai atau bagus, namun yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
5. Kriteri kelima, kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian media harus didasarkan atas kondisi psikologis siswa. Ada siswa yang mudah memahami tipe visual, auditif, dan sebagainya.
6. Kriteria keenam, kesesuian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pe ndukung, dan waktu yang tersedia. Bagus atau tidaknya sebuah media didukung oleh fasilita dan waktu yang tersedia agar lebih efektif.


6. karena setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda. Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka. Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut. Dengan mempertimbangkan hal yang demikian kita dapat menyesuaikan media pembelajaran tersebut sesuai karakteristik siswa tersebut.


7. Apakah setiap pokok bahasan dalam geografi perlu media pembelajaran ? Pada umumnya di dalam kelas guru melakukan banyak kegiatan yang merupakan bagian dari siasat pengajaran. Guru sering kali berfungsi sebagai pemberi motivasi, penyaji informasi, pemimpin latihan dan penguji. Guru membuat keputusan yang mempengruhi seluruh kelas maupun setiap siswa.
Apabila seorang guru mengajarkan bahan pengajaran mengenai setiap pokok bahasan kepada siswa-siswanya, ia harus mengadakan persiapan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Bahan atau materi pengajaran yang pertama merupakan bahan pengajaran yang seluruhnya dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Dalam setiap bahasan geografi diharapakan adanya medaia dikareanaka ilmu yang dipelajari dalam geografi kebanyakn menerangkan objek-objek yang ada di lapangan jadi untuk lebih membantu pemahaman siswa akan ilmu tersebut maka perlu adanya visualisasi yang dapat menambah minat siswa tersebut
8. Bagaimana agar di setiap sekolah para guru memperhatikan pentingnya media? Untuk itu diperlukan peran aktif dari dinas pendidikan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan guna menunjang kemampuan guru dalam hal menguasi berbagai macam media pembelajaran, jika hal ini sudah diakukan maka dengan sendirinya akan tumbuh dibenak masing-masing guru akan pentingnya media pembelajaran guana menyuukseskan proses belajar mengajar di sekolah